“Makan keju itu tidak sehat”. Sebuah kalimat yang cukup mengejutkan bagi kami saat mendengarnya.
Apakah benar?
Untuk mengetahuinya, tidak ada yang lebih baik daripada mencari tahunya di jurnal-jurnal ilmiah, yang tingkat kebenarannya dapat lebih dipertanggungjawabkan.
Untungnya, di tahun 2017 sudah ada sekumpulan peneliti yang menyelidiki ribuan hasil penelitian ilmiah tentang dampak keju terhadap kesehatan. Mau baca sendiri? Boleh di-search di google:
Chen G-C, Wang Y, Tong X, Szeto IMY, Smit G, Li Z-N, Qin L-Q. Cheese consumption and risk of cardiovascular disease: a meta-analysis of prospective studies. Eur J Nutr 2017;56:2565–75.
Dari ribuan penelitian, ada 15 penelitian yang jangka waktu penelitiannya lebih dari 10 tahun dengan jumlah responden yang relatif besar. Ditemukan dari 15 penelitian tersebut bahwa mengonsumsi Keju memiliki efek positif terhadap kesehatan, yakni dengan menurunkan risiko terserang penyakit jantung dan Stroke. LUAR BIASA!

Dosis terbaik yang paling tinggi menurunkan risiko penyakit jantung adalah 40 gram keju per hari. Apakah berlaku sama untuk semua jenis keju, sayang sekali hal ini tidak disebutkan oleh Chen dan kawan kawan. Namun yang pasti, keju yang dimaksud bukan keju palsu atau keju olahan ya. Melainkan keju yang difermentasi.

Untung saja Ganesha Sora membuat Mozzarella melalui proses fermentasi. Semoga dengan demikian, Ganesha Sora dapat terus berkontribusi dalam menyehatkan bangsa Indonesia.