Apa benar makan Keju bisa menurunkan kolesterol jahat?
“Ya”. Begitulah kata Emma dan kawan-kawan (2018) dalam penelitian yang mereka lakukan terhadap 203 orang Irlandia yang agak gemuk. Dua ratus tiga orang ini dibagi menjadi beberapa kelompok. Ada yang hanya diberi makan keju saja (full fat cheddar cheese). Ada yang diberi makan mentega saja. Ada yang dicampur: mentega dan keju. Tentunya mereka juga makan yang lain-lain, sesuai dengan diet harian yang diatur dalam penelitian ini.
Mau baca sendiri? Ini link-nya: https://doi.org/10.1093/ajcn/nqy146
Yang menarik: mereka yang makan keju sebanyak 120 gram/hari, mengalami penurunan kolesterol total, LDL dan Trigliserida. Mereka yang makan lemak susu dalam bentuk lain, yakni mentega, tidak mengalami penurunan kolesterol.
Melalui temuan ini, Emma et. al. (2018) menyimpulkan bahwa lemak yang dimakan dalam bentuk keju, berinteraksi dengan komponen lain dari keju, yakni vitamin, mineral, dan protein, sehingga memberikan efek positif terhadap kesehatan.
Tentunya yang dibicarakan di sini adalah keju asli, bukan keju yang lemak susunya sudah diganti dengan lemak nabati.
Ya! Sama dengan coklat. Sebagian besar orang sudah tahu bahwa Coklat Premium itu adalah Couverture, yakni coklat yang menggunakan Minyak Coklat asli, bukan minyak nabati lainnya.
Demikian juga keju asli. Keju Asli mengandung Lemak Susu. Tidak dikurangi dan/atau tidak diganti dengan lemak nabati yang harganya relatif lebih murah.
Sebagian besar orang khawatir ketika mengonsumsi lemak. Untungnya ada temuan ini. Tidak semua lemak jahat. Tubuh kita butuh lemak. Tanpa lemak, kita akan jatuh sakit dan tampak tua.