Indonesia adalah negara dengan peringkat ke-5 tertinggi di dunia yang penduduknya mengalami diabetes. Selain faktor genetika, gaya hidup adalah faktor terbesar yang berkontribusi terhadap peningkatan diabetes. Lalu bagaimana cara agar si buah hati terhindar dari diabetes? Simak tips-tips berikut.
- BUDAYAKAN OLAH RAGA
Perut buncit menjadi pemandangan yang sudah biasa kita lihat di perkotaan. Banyak keluarga Indonesia sudah memahami pentingnya olahraga, tetapi tidak membuat cukup usaha untuk mewujudkannya menjadi budaya keluarga. Wariskan budaya berolah raga bagi si buah hati agar di masa depan, ketika anak beranjak dewasa, olah raga menjadi sebuah kebutuhan dan gaya hidup.
— - HINDARI MAKANAN BERGULA TINGGI, MULAI DARI SARAPAN
Tanpa kita sadari, seringkali si buah hati terpapar makanan bergula tinggi. Sarapan pagi, misalnya, roti tawar diolesi selai coklat dan selai buah yang mengandung gula tinggi, seringkali masih ditemani dengan Susu Coklat / Strawberry yang juga mengandung gula tinggi. Memang praktis, tetapi kurang sehat.
Anda bisa mengganti selai coklat dan selai buah dengan keju asli. Seperti telur atau Mozzarella Ganesha Sora, yang mengandung protein tinggi dan rendah gula (kandungan gula hampir 0%), dapat memberi alternatif Sarapan praktis bergizi tinggi.
Mozzarella Ganesha Sora terbuat dari Whole Milk atau susu murni utuh yang kandungan lemaknya belum diambil untuk dijadikan butter/mentega sehingga cita rasa milky dan creamy-nya masih utuh. Cukup dihangatkan di Oven / Microwave, buah hati Anda sudah bisa bermain-main dengan makanannya sambil menikmati kelezatannya dan mendapatkan manfaat gizi tingginya.
— - BERIKAN PENGERTIAN KETIKA USIA ANAK SUDAH CUKUP BESAR
Ketika anak sudah memasuki usia 8-9 tahun, Anda bisa mulai memberikan pengertian dampak negatif mengonsumsi gula secara berlebihan. Banyak sekali konten video yang dapat Anda tunjukkan kepada Anak Anda untuk topik ini. Pemerintah Indonesia juga sudah menetapkan standar aman 50 gram gula/hari untuk manusia dewasa. Sedangkan WHO 25 gram gula/hari.